Contoh Teks Khutbah Jum'at | Kekhusyu'an Dalam Shalat
Table of Contents
الـحَمدُ لِلّهِ رَبِّ العَالَمِينَ, قَيُّومُ السَّمَوَاتِ وَالأَرضِينَ, مُدَبِّرِ الـخَلَائِقِ أَجمَعِينَ, بَاعِثِ الرُّسُلِ صَلَوَاتُهُ وَسَلَامُهُ عَلَيهِمْ إلَى الـمُكَلِّفِينَ, لِـهِدَايَتِـهِـم وَبَيَانِ شَرَائِعِ الدِّينِ, بِالدَّلَائِلِ القَطعِيَّةِ وَوَاضِحَاتِ الحُـجَجِ وَلِأَلَاءِ البَرَاهِينَ.
أَحمَدُهُ عَلَى جَمِيعِ نِـعَمِهِ وَأَسأَلُهُ الـمَزِيدَ مِن فَضلِهِ وَكَـرَمِهِ, وَأشهَدُ أَن لَا إلَهَ إلَّا اللهُ الوَاحِدُ القَهَّارُ الكَرِيمُ الغَفَّارُ, وَأشهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبدُهُ وَرَسُولُهُ وَحَبِيبُهُ وَخَلِيلُهُ أَفضَلُ الـمَخلُوقِينَ المُكَرَّمُ بِالقُرآنِ العَزِيزِ الـمُعجِزَةِ الـمُستَمِرَّةِ عَلَى تَعَاقُبِ السِّنِينَ, وَبِالسُّنَنِ الـمُستَنِيرَةِ لِلمُستَرشِدِينَ, الـمَخصُوصُ بِجَوَامِعِ الكَلِمِ وَسَمَاحَةِ الدِّينِ, صَلَواتُ اللهِ وَسَلَامُهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىَ سَائِرِ النَّبِـيِّينَ وَالـمُرسَلِينَ وَآلِ كُلٍّ وَسَائِرِ الصَّالِحِينَ.
أَمَّا بَعدُ, فَيَا إخوَةَ الإسلَام, أُوصِيكُم وَنَفسِي بِتَقوَى اللهِ الوَاحِدِ القَهَّارِ, فَإنَّ تَقوَاهُ سُبحَانَهُ وَصِيَّتُهُ لِلأَوَائِلِ وَالأَوَاخِرِ مِنَ البَشَرِ, بِـهَا تَسمُو الضَّمَائِرُ وَتَرِقُ الـمَشَاعِرُ, وَتُقبَلُ الشَّعَائِرُ, وَبِـهَا النَّجَاةُ يَومَ تُبلَى السَّرَائِرُ, يَقُولُ عَزَّ وَجَلَّ : وَاتَّقُوا اللهَ وَيُعَلِّمُكُم اللهُ, وَاللهُ بِكُلِّ شَيءٍ عَلِيمٌ.
Ma'asyiral Muslimin Rahimakumullah
Marilah kita kuatkan iman kita dengan takwa, senantiasa berusaha menjalankan perintah-perintah Allah dan meninggalkan larangan-larangan Allah di manapun dan kapanpun kita berada; salah satunya adalah dengan mendirikan Shalat. Shalat adalah perbuatan yang paling mulia dan kewajiban yang paling wajib setelah iman kepada Allah dan Rasul-Nya. Karena itu, pada hari kiamat Shalat akan dihisab pertama kali oleh Allah Ta'ala sebelum kewajiban-kewajiban yang lainnya. Apabila Shalat kita baik, maka kita akan mendapat keberuntungan, dan apabila Shalat kita rusak maka kita akan merugi. Rasulullah SAW bersabda :
أَوَّلُ مَا يُسأَلُ عَنهُ الإنسَانُ الصَّلَاةُ, وَأَوَّلُ مَا يُقضَى فِيهِ الدِّمَاءُ
Artinya : "Ibadah yang pertama kali ditanyakan kepada manusia adalah Shalat dan kejahatan yang pertama kali akan diadili adalah darah (Pembunuhan)"
Ma'asyiral Muslimin Rahimakumullah
Shalat adalah ibadah yang sangat agung, apabila kita melaksanakannya dengan sempurna maka kita akan mendapatkan pahala yang sangat besar, Allah akan memasukkan kita ke dalam surga, melimpahkan pengampunan, Rahmat, keberkahan serta derajat yang sangat tinggi kepada kita. Rasulullah SAW bersabda yang artinya :
"Allah telah mewajibkan 5 Shalat terhadap para hamba-Nya, barangsiapa yang melaksanakannya dengan sempurna maka Allah berjanji kepadanya untuk memasukkannya ke dalam surga dan barangsiapa yang tidak mau melaksanakannya, maka Allah tidak berjanji kepadanya untuk memasukkannya ke dalam surga, apabila Allah berkehendak mengadzab maka ia akan mengadzabnya dan jika Ia berkehendak memasukkannya ke dalam surga maka Ia memasukkannya ke dalam surga" (H.R. Ahmad)
Ma'asyiral Muslimin Rahimakumullah
Shalat yang memiliki keutamaan dan keagungan sebagaimana dijelaskan dalam hadits di atas adalah Shalat yang dikerjakan secara sempurna. Modal dasar untuk mendapatkan Shalat yang sempurna dan berkualitas adalah bahwa Shalat yang kita kerjakan harus dikerjakan dengan benar, dengan memenuhi syarat serta rukunnya dan menjauhi hal-hal yang bisa membatalkannya. Selanjutnya, Shalat kita juga harus memenuhi syarat diterimanya Shalat yaitu sebagaimana berikut :
Ikhlas
Ikhlas dalam Shalat artinya adalah mendirikan Shalat hanya semata-mata karena Allah, untuk mencari Ridho Allah dan untuk menjalankan kewajiban dari Allah; bukan karena manusia, bukan karena mengharap pujian, sanjungan atau kehormatan dari manusia. Rasulullah SAW pernah bersabda :
إنَّ اللهَ لَا يَقبَلُ مِنَ العَمَلِ إلَّا مَا كَانَ خَالِصًا لَهُ
Artinya : "Sesungguhnya Allah tidak menerima amal perbuatan kecuali yang dilakukan dengan ikhlas karena Allah" (H.R. An-Nasa'i dan Ibnu Dawud)
Bahkan Allah memberikan ancaman dengan adzab yang sangat pedih kepada orang-orang yang mengerjakan Shalat dengan tidak ikhlas atau Riya' sebagaimana firmannya yang berbunyi :
فَوَيلٌ لِلمُصَلِّينَ الَّذِينَ هُم عَن صَلَاتِهِم سَاهُونَ. الَّذِينَ هُم يُرَاؤُونَ وَيَمنَعُونَ المَاعُونَ
Artinya : "Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang Shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari Shalatnya, orang-orang yang berbuat Riya' dan enggan (menolong dengan) barang berguna" (Q.S. Al-Ma'un : 4-7)
Pakaian dan Tempat yang Halal
Yang kedua kesempurnaan Shalat juga ditentukan oleh pakaian dan tempat yang kita pakai untuk melaksanakan Shalat, seluruhnya harus berasal dari hasil yang halal. Seseorang yang mendirikan Shalat sedangkan ia masih menggunakan pakaian yang haram atau tempat yang dighasab (Diambil tanpa izin) maka Shalatnya tidak akan membuahkan ganjaran pahala dari Allah Ta'ala.
Khusyu'
Selanjutnya adalah berusaha Khusyu' meskipun hanya sebentar. Kekhusyu'an ketika Shalat juga menentukan kualitas Shalat seseorang. Semakin lama seseorang Khusyu' di dalam Shalatnya, maka semakin banyak pula pahala yang didapatkannya. Sebaliknya; semakin sedikit khusyu'nya maka makin sedikit pahala yang diperolehnya. Khusyu' di sini artinya adalah menghadirkan rasa cinta, takut dan pengagungan kepada Allah di dalam hati ketika menjalankan Shalat. Khusyu' bukan berarti kita membayangkan atau memikirkan dzat Allah, karena Allah tidak serupa dengan makhluknya, Allah bukan benda dan tidak disifati dengan sifat benda sehingga Allah tidak dapat dibayangkan dan tidak bisa dijangkau oleh akal manusia. Imam Ahmad bin Hambal dan Al Imam Dzun Nun Al-Mishry pernah berkata :
مَهمَا تَصَوَّرتَ بِبَالِكَ فَاللهُ بِخِلَافِ ذَلِكَ
Artinya : "Apapun yang terlintas dalam hati kamu tentang Allah maka Allah tidak seperti itu" (Diriwayatkan oleh Abu Fadl At-Tamimi dan Al-Khathib Al-Baghdad)
Ma'asyiral Muslimin Rahimakumullah
Orang yang Khusyu' dalam Shalatnya, maka ia akan memperoleh keberuntungan di Akhirat sebagaimana firman Allah yang berbunyi :
قَد أَفلَحَ المُؤمِنُونَ الَّذِينَ هُم فِي صَلَاتِهِم خَاشِعُونَ
Artinya : "Sungguh beruntung orang-orang yang beriman, yaitu mereka yang dalam Shalatnya Khusyu'" (Q.S. Al-Mukminun : 1- 2)
Ma'asyiral Muslimin Rahimakumullah
Setidaknya ada 2 cara yang dapat dilakukan untuk menghadirkan kekhusyu'an dalam hati, pertama; menghayati makna bacaan yang sedang dibaca, karena seluruh bacaan yang ada di dalam Shalat baik berupa ayat-ayat Al-Qur'an maupun doa-doa mengandung makna cinta, takut, pengagungan dan ketundukan kepada Allah Ta'ala. Kedua; yaitu dengan cara menanamkan keyakinan dalam hati sesaat sebelum memulai Shalat bahwa Shalat yang akan ia tunaikan adalah Shalat yang terakhir dan ia akan mati setelahnya. Dengan begitu diharapkan akan muncul perasaan takut yang mendalam kepada adzab Allah Ta'ala di Akhirat dan harapan yang tulus terhadap ampunan Allah Ta'ala.
إنَّ أَحسَنَ الكَلَامِ كَلَامُ اللهِ المَلِكِ العَالَمِ. وَاللهُ سُبحَانُ وَتَعَالَى يَقُولُ وَبِقَولِهِ يَهتَدِي المُـهتَدُونَ وَإذَا قُرِئَ القُرآنُ فَاستَمِعُوا لَهُ وَأَنصِتُوا لَعَلَّكُم تُرحَمُونَ, أَعُوذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيطَانِ الرَّجِيمِ يَا أيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُولُوا قَولاً سَدِيدًا, يًصلِحْ لَكُم أَعمَالَكُم وَيَغفِرْ لَكُم ذُنُوبَكُم, وَمَن يُطِعِ اللهَ وَرَسُولَهُ فَقَد فَازَ فَوزًا عَظِيمًا.
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُم فِي القُرآنِ العَظِيمِ وَنَفَعَنِي وَإيَّاكُم بِمَا فِيهِ مِنَ الأيَاتِ وَالذِّكـر الحَكِيمِ, أَقُولُ قَولِي وَأَستَغفِرُ اللهَ لِي وَلَكُم وَلِجَمِيعِ المُسلِمِينَ فَاستَغفِرُوهُ إنَّهُ هُوَ الغَفُورُ الرَّحِيمُ.
Sekian dan Semoga bermanfaat 🌟