Deretan Kedai Terang Bulan dan Martabak di Jember
Tidak bisa disebut orang Indonesia jika tidak tahu dengan
kudapan yang satu ini, siapapun yang mengaku orang asli Indonesia harusnya
sudah familiar ketika mendengar namanya. Yap! namanya adalah Martabak dan
Terang bulan. Temen-temen yang masih awam mungkin masih banyak yang mengira
keduanya adalah hidangan kuliner yang berbeda, faktanya keduanya sebenarnya
merupakan satu cemilan yang sama. Heran? Begini penjelasannya;
Jika temen-temen mendengar kata 'Martabak' saja, maka
yang dimaksud adalah adonan telur yang kemudian diisi dengan daging
cincang lalu digoreng atau umumnya disebut 'Martabak asin'. Selanjutnya
ada lagi kudapan manis yang mengadopsi nama yang sama yaitu 'Martabak'
hanya saja kemudian ditambah dengan kata 'Manis' sehingga menjadi
'Martabak manis', inilah apa yang sering kita dengar dari orang-orang
sebagai 'Terang bulan', dinamakan 'Terang bulan' karena bentuknya yang
menyerupai bulan dan umumnya dijajakan saat malam hari sebelum muncul
bulan di atas langit.
Sejarah Singkat Martabak Asin
Singkat kata tentang sejarah keduanya; pada mulanya martabak
berasal dari Arab diambil dari kata Mutabbaq (مطبق) yang
bermakna 'Sesuatu yang dilipat' mengingat proses pembuatannya adalah dengan
cara dilipat-lipat. Kemudian lambat laun kudapan ini menyebar ke India dan
terkenal di sana dengan sebutan 'Mutabar', setelah India lantas martabak
merambah lebih luas lagi hingga masuk ke kawasan Asia Tenggara. Setelah
masuk ke Asia Tenggara lambat laun muncullah variasi martabak; mulai dari
martabak mie, martabak mini, martabak madura, martabak usus dan masih banyak
lagi.
Sejarah Singkat Martabak Manis (Terang Bulan)
Sementara Terang bulan (Terbul) atau Martabak manis akar
awalnya muncul dari Tiongkok saat masa Dinasti Qing, saat itu kudapan ini
populer disebut Mànjiānguǒ (曼煎粿). Dahulu; tepatnya di tahun 1855 terjadi
pemberontakan Taiping, kemudian diutuslah tentara Qing menuju Fujian
untuk meredakan pemberontakan tersebut, lantas pimpinan
tentara Qing bernama jenderal Zuo Zongtang membuat kudapan sederhana
untuk para prajuritnya yang disebut Mànjiānguǒ. Dahulu terang bulan (Mànjiānguǒ) dihidangkan dengan bentuk yang tipis dengan isian taburan biji wijen
agar memudahkan ketika dibawa untuk berperang. Setelah itu kudapan ini
menyebar lebih luas ke wilayah Asia Tenggara, ketika masuk ke Asia
Tenggara Mànjiānguǒ dikenalkan oleh para imigran Tionghoa dengan nama 'Hok Lo
Pan', lambat laun akhirnya kudapan ini dikenal dengan penamaan yang berbeda di beberapa daerah seperti 'Apam Pinang' di
Kalimantan Utara dan 'Apam Balik' di Malaysia.
Demikianlah sejarah singkat munculnya Martabak dan Terang
bulan pertama kali, dan berikut ini deretan kedai-kedai martabak di
sekitar kota Jember yang bisa temen-temen coba ketika singgah di
Jember;
1. Terbul Mini & Jumbo Matahari Kenanga, Gebang, Patrang
2. Terang Bulan Batavia Jember Kidul, Kaliwates
3. Martabak & Terang Bulan Plat G Cangkring, Patrang
Sekian dan Semoga bermanfaat 🌟
Post a Comment for "Deretan Kedai Terang Bulan dan Martabak di Jember"
Aturan berkomentar di Blog MH :
- Silahkan berkomentar dengan yang baik, sopan dan santun
- Tidak berkomentar negatif atau merendahkan pihak tertentu
- Jika ingin BW, mohon tidak menyisipkan link aktif di kolom komentar. Cukup dengan komentar biasa, pasti akan admin BW balik
- Komentar yang tidak taat aturan tidak akan ditampilkan
Terima Kasih atas pengertian dan perhatiannya :)