Penjelasan Seputar Materi Conditional Wish dan Passive Voice

Conditional Wish dan Passive Voice

CONDITIONAL WISH

    Conditional Wish, Conditional Sentence atau kalimat pengandaian merupakan susunan kalimat yang mengandaikan suatu keinginan, harapan, angan-angan; baik yang masih bisa saja terjadi (Possible) atau yang tidak mungkin terjadi (Impossible). Struktur kalimat ini tersusun dari induk kalimat (Main Clause) serta anak kalimat (If Clause). Contohnya seperti kalimat;

    If I work hard, I will have a lot of money
        If Clause                Main Clause

    Posisi struktur kalimat ini bisa dibolak-balik. Jika posisi Main Clause diletakkan di depan, maka tanda pemisah berupa koma tidak diperlukan. Jika sebaliknya; maka tanda koma perlu ditambahkan seperti pada contoh dibawah;
  • Main Clause di depan = I would have entered state university If I had got high score in the national examination
  • Main Clause di belakang = If I had got high score in the national examination, I would have entered state university.
    Pada gilirannya Conditional Sentence terpecah menjadi 3 klasifikasi; yaitu :

1. Conditional Sentence Type 1

    Dipakai untuk menyatakan suatu harapan yang belum terjadi pada masa kini namun ada kemungkinan bisa terjadi dalam waktu dekat. Biasanya fungsinya untuk menyatakan pola sebab dan akibat. Format susunannya ada 2 opsi :
  • If + S + V1 (Simple Present Tense) + S + Will + V1 (Simple Present Tense)
  • If + S + (be) present + Adjective/Noun + S + Will be + Adjective/Noun
    Contohnya seperti pada kalimat If I study hard, I will pass the final examination

2. Conditional Sentence Type 2

    Yang kedua ini dipakai untuk mengungkapkan sesuatu yang tidak mungkin terjadi atau tidak sesuai dengan kenyataan yang ada pada waktu kalimat diucapkan. Tipe ini umumnya digunakan untuk mengkhayal, padahal faktanya tidak sesuai dengan yang dikhayalkan. Kalimat ini tersusun dari 2 format berikut;
  • If + S + V2/Simple Past Tense + S + Would + V1/Past Future Tense
  • If + S + Were + Adjective/Noun + S + Would be + Adjective/Noun
    Contoh kalimatnya seperti; If I were you, I would apply for that scholarship (Fact : I am not you)

* Were bisa digunakan untuk subjek tunggal ataupun jamak. Namun, di momen tertentu Were diganti dengan Was jika dipakai untuk subjek (I, He, She, It) pada percakapan yang tidak formal. Seperti If I was you, I would accept his invitation.

3. Conditional Sentence Type 3

    Adalah kalimat pengandaian sesuatu yang telah terjadi dan di masa lampau dan tidak mungkin terjadi karena sudah terlewat. Format strukturnya sebagaimana berikut;
  • If + S + Had + V3/Past Perfect + S + Would have + V3/Past Perfect
  • If + S + Had been + Adjective/Noun + S + Would have been + Adjective/Noun
    Contohnya seperti pada kalimat dibawah ini;
  • If she had been thoughtful, she wouldn't have used drugs to solve all her problems
  • If I had studied English well, I would have got good score

PASSIVE VOICE

    Passive Voice merupakan bentuk kalimat dimana subjek menerima tindakan; bukan yang melakukan suatu tindakan. Dalam konteks bahasa Indonesia kaidah ini disebut 'Kalimat pasif'. Bedahalnya dengan kalimat aktif (Active Voice), kalimat pasif lebih menitikfokuskan pada objek yang menerima pengaruh dari suatu tindakan tersebut (Receiver of Action). Umumnya format yang dipakai adalah Subject + to be (am/is/are) + Past Participle (PP), namun setiap tense memiliki format yang sedikit berbeda antar satu dengan yang lain sebagaimana berikut;
  • (Simple Present) formatnya am/is/are + PP seperti pada contoh is created
  • (Present Continuous) formatnya am/is/are being + PP seperti pada contoh is being created
  • (Simple Past) susunan formatnya was/were + PP seperti was created
  • (Past Continuous) formatnya was/were being + PP seperti was being created
  • (Present Perfect) formatnya has/have been + PP seperti contoh has been created
  • (Past Perfect) rumusnya adalah had been + PP seperti contoh had been created
  • (Simple Future) formatnya Will be + PP sepertihalnya contoh will be created
  • (Future Continuous) berformat am/is/are going to be + PP seperti is going to be created
  • (Future Perfect) berumus will have been + PP seperti pada contoh will have been created
    Kalimat pasif biasanya digunakan karena beberapa alasan sebagai berikut;
  • Pelaku aksi (Doer of action) tidak diketahui seperti My money has been stolen
  • Pelaku aksi sudah diketahui dan tidak perlu disebutkan seperti Wheat is grown in Karawang
  • Menyamarkan identitas pelaku aksi seperti Mistakes were made
  • Pelaku aksinya adalah semua orang atau umum seperti Transjakarta is used as an alternative means of transportation
  • Pelaku aksi telah disebutkan pada kalimat sebelum-sebelumnya seperti Mr. Bean caught Ali cheating on the test. Ali was given punishment immediately
    Itulah beberapa alasan yang melatarbelakangi penggunaan Passive Voice. Akan tetapi, kita boleh-boleh saja mencatumkan pelaku aksi jika memang dirasa perlu atau dalam keadaan berikut;
  • Jika ada informasi baru seperti Bottled water comes from mouintain water, It is produced by water company
  • Saat pelaku aksi sudah jelas atau orang yang terkenal seperti contoh Siti Badriah was written by Maudi Ayunda
  • Ketika identitas pelaku aksi sangat mengejutkan seperti It is hard to believe that this beautiful jazz melody was composed by an eight-year-old
    Selain apa yang telah disampaikan diatas seputar Passive Voice, kita bisa menggunakan kata 'Get' pada kalimat pasif sebagai ganti to be (am/is/are). Namun, penggunaan 'Get' umumnya dipakai dalam percakapan informal, tidak berbeda dengan saat menggunakan to be (am/is/are), penggunaan 'Get' juga harus disesuaikan dengan tense yang dipakai. Rumus umumnya adalah Subject + to be + Past Participle (PP).
  • (Simple Present) rumusnya get/gets + PP seperti pada contoh get treated
  • (Present Continuous) rumus kalimatnya am/is/are getting + PP seperti is getting created
  • (Simple Past) format kalimatnya got + PP seperti kalimat got created
  • (Past Continuous) susunan formatnya was/were getting + PP seperti was getting created
  • (Present Perfect) rumusnya has/have gotten + PP seperti has gotten created
  • (Past Perfect) rumusnya had gotten + PP seperti had gotten created
  • (Simple Future) formatnya will get + PP seperti will get created
  • (Future Continuous) susunan rumusnya am/is/are going to get + PP seperti is going to get created
  • (Future Perfect) susunan kalimatnya will have gotten + PP seperti will have gotten created
Sekian dan Semoga bermanfaat 🌟

Post a Comment for "Penjelasan Seputar Materi Conditional Wish dan Passive Voice"