Pengantar Singkat Terkait Kritik Sastra (Naqd Al Adab)


    Pada tulisan kali ini mimin tidak akan membahas tentang Tutorial, Kuliner atau yang lain. Tetapi disini penulis ingin memberikan pengantar awal seputar Kritik Sastra atau di kampus Islam biasanya disebut Naqd Al-Adab; satu mata kuliah yang pasti akan dihadapi oleh mahasiswa jurusan Sastra. Mengingat penulis juga menempuh jenjang perkuliahan di jurusan Bahasa dan Sastra Arab, maka tidak ada salahnya jika disini mimin bagi-bagi sedikit ilmu terkait Kritik Sastra sesuai dengan apa yang penulis dengar dari dosen; barangkali tulisan ini bermanfaat dan bisa membantu sobat blogger yang kesulitan memahami dalam mengeksplor mata pelajaran yang satu ini.

    Rene Wellek membagi ranah studi sastra menjadi 3 pembagian; yaitu Teori Sastra, Sejarah Sastra dan Kritik Sastra. Umumnya di Kampus, ketiga-tiganya ini dijadikan mata pelajaran yang terpisah-pisah; tidak dijadikan satu. Barangkali hal tersebut diprogram sedemikian rupa dimaksudkan agar proses belajar mengajar lebih efisien.

Apa itu Kritik Sastra?

    Adapun yang dimaksud dengan Kritik Sastra adalah menentukan nilai hakiki terhadap sebuah karya sastra dengan mempertimbangkan baik buruknya karya sastra melalui proses identifikasi, analisis, klasifikasi dan evaluasi serta penafsiran sistematis yang selanjutnya diformulasikan dalam bentuk tertentu.

Unsur-Unsur Kritik Sastra

    Di balik kritik sastra terdapat 3 unsur yang melatarbelakanginya; yakni Objek material, Proses kerja dan Formulasi hasil yang telah diuraikan lebih lanjut pada rincian berikut ini;

    1. Objek Material

        Yang dimaksud objek material disini adalah bahan-bahan yang dijadikan sebagai objek kajian yang ingin dikritik. Jika berbicara dalam konteks kampus-kampus berbasis keislaman; maka objek materialnya ialah seluruh karya sastra berbahasa Arab; baik berbentuk Puisi (Syi'ir), Prosa (Natsr) atau Drama (Masrahiyah) mulai dari periode klasik (Jahiliyah, awal Islam, Umayyah, Abbasiyah dan Pasca Abbasiyah) hingga periode modern (Era Nahdlah paruh abad ke-19 sampai sekarang).

    2. Proses Kerja

        Dalam melaksanakan kritik terhadap sebuah karya sastra terdapat 5 tahap yang akan dilalui oleh para kritikus sastra yaitu :
  • Identifikasi : Pengenalan dan pengetahuan yang detail terhadap karya sastra yang akan dikritik
  • Analisis : Mengurai data dari karya sastra yang dikritik dengan membedah semua unsur karya sastra, baik makna maupun bentuk
  • Klasifikasi : Menggolongkan karya sastra yang dikritik dengan membandingkannya dengan karya sastra lain
  • Penafsiran Sistematis : Menerangkan makna karya sastra tidak hanya berdasarkan apa adanya, tapi juga berdasarkan pendapat pribadi kritikus
  • Evaluasi : Kesimpulan akhir atau penilaian karya sastra, baik buruk, bermutu atau tidak, indah atau tidak.

    3. Formulasi Hasil Kritik Sastra

    Setelah langkah-langkah proses kerja dilakukan, maka tahap selanjutnya adalah formulasi atau penyimpulan hasil kritik sastra tersebut yang dituangkan ke dalam beberapa bentuk karya ilmiah sebagaimana berikut;
  • Resensi
  • Skripsi, Tesis atau Disertasi
  • Essay
  • Artikel
  • Buku Kritik Sastra

Sifat Kritik Sastra

    Kritik Sastra juga memiliki sifat-sifat kekhasannya yang harus diperhatikan oleh kritikus saat melakukan kritik sastra sebagaimana berikut;

    - Objektif; dengan kata lain jujur dalam menilai sebuah karya sastra
    - Bertujuan membangun (memperbaiki) karya sastra yang dikritik
    - Menjadi bahan acuan untuk meningkatkan kreativitas pencipta karya terkait
    - Mendorong masyarakat untuk membaca karya terkait

Kualitas Kritik Sastra

    Kualitas hasil kritik terhadap sebuah karya sastra dipengaruhi oleh pribadi sang kritikus yang tersangkut, seorang kritikus sastra dikatakan baik, layak dan pantas menilai karya sastra jika telah memenuhi deretan kriteria berikut :

    1. Mencintai Sastra
    2. Menguasai Sastra
    3. Mencintai ilmu-ilmu lain dan pengetahuan umum
    4. Mempunyai wawasan dan artikulasi
    5. Mencintai percobaan (eksperimen)
    6. Memperlakukan sastra sebagai proses
    7. Menyandarkan objektivitas pada hati nurani
    8. Menjadi pemikir sastra dan sekaligus penulis kreatif

Pendekatan Kritik Sastra

    Dalam melakukan kritik sastra ada 4 opsi pendekatan yang bisa dipilih oleh para kritikus yaitu :
  1. Mimetik : Memandang karya sastra sebagai cerminan atau ilustrasi dunia nyata yang melingkupinya
  2. Pragmatik : Memandang karya sastra sebagai alat untuk mencapai tujuan tertentu pada para pembacanya (Reseptif)
  3. Ekspresif : Memandang bahwa pikiran dan emosi penulis (sastrawan) adalah unsur pokok untuk bisa memahami karya sastra dengan baik
  4. Objektif : Memandang bahwa karya sastra bersifat mandiri, otonom, bebas dari lingkungan, penulis maupun pembacanya

Fungsi dan Manfaat Kritik Sastra

    Barangkali ada dari kalian yang masih awam bertanya-tanya "Apa kegunaan, manfaat dan fungsi mendalami kritik sastra?". Jawabannya adalah ada. Terdapat beberapa manfaat dalam mempelajari kritik sastra; baik bagi penulisnya, pembaca dan juga bagi perkembangan sastra sebagaimana berikut;
  • Bagi Penulis atau Penyusun :
    1. Mengetahui kelebihan serta kekurangan karyanya untuk meningkatkan kualitas tulisannya
    2. Mengetahui masalah-masalah yang barangkali akan dijadikan tema tulisan berikutnya
    3. Memperluas wawasan penulis, baik yang berkaitan dengan bahasa, objek atau tema-tema tulisan, serta teknik menulis sastra
  • Bagi pembaca
    1. Membantu memahami suatu karya sastra sehingga tidak ada kesenjangan antara pembaca dengan karya sastra
    2. Menunjukkan sisi estetika yang terkandung dalam suatu karya sastra sehingga kemampuan apresiasi diharapkan bisa meningkat
    3. Menunjukkan nilai-nilai (pesan moral) yang dapat dipetik dari sebuah karya sastra
  • Bagi perkembangan sastra
    1. Mendorong laju perkembangan sastra; baik secara kualitatif ataupun kuantitatif
    2. Memperluas cakrawala dan spektrum permasalahan yang terdapat dalam karya sastra
    Demikian beberapa patah kata terkait pengantar awal kritik sastra yang bisa penulis sampaikan, perlu mimin informasikan bahwa apa yang ditulis disini merupakan ringkasan penunjang pemahaman untuk memudahkan temen-temen dalam memahami apa dan bagaimana kritik sastra, itu artinya kalian tidak bisa asal jeplak tulisan ini sebagai bahan materi untuk tugas, materi-materi terkait kritik sastra yang lebih lengkap dan lebih rinci tetap harus kalian baca dan cari dari referensi-referensi yang membahas kritik sastra; baik dari buku, jurnal atau karya ilmiah lainnya.

Sekian dan Semoga bermanfaat 🌟

Post a Comment for "Pengantar Singkat Terkait Kritik Sastra (Naqd Al Adab)"